Kebijaksanaan Terhadap Komentar Spam....

worm of wisdom

Akhir-akhir ini, kejahatan melalui internet mulai marak. Kejahatannya pun bukan hanya kejahatan kecil, tapi terkadang hingga mencemari nama baik seperti yang dialami kolega saya, Ridwan Yusman dan Hangga Nuarta. Kejadiannya, ada seseorang yang menghina Ridwan, baik melalui kotak komentar, maupun shoutbox. Kalo cuman dihina ‘kamu jelek’ sih ga apa-apa, tapi yang ini sudah lebih dari itu dan pelakunya sampai pada tahap ‘Tak Pernah Diajarkan Ibunya Sopan Santun karena Ibunya Sendiri Tak Pernah Diajarkan Sopan Santun oleh Neneknya, dan seterusnya...’.

Wew, hal seperti ini harus disikapi secara bijaksana, karena kebijaksanaan berpikirlah satu-satunya alat yang bisa membuat kita berpikir jernih, sehingga hal-hal semacam ini tak sampai mengganggu diri kita. Benar sekali kata saya bahwa yang namanya kebahagiaan itu sepatutnya berada di tangan kita, bukannya di tangan orang lain, sehingga ketika hal semacam ini terjadi, kita bisa dengan enteng mengucap, “Who care!”, kemudian dengan santai menghapus komen spam itu tanpa perasaan dendam, dan perasaan terhina.

Ini adalah tingkatan tertinggi manusia elegan yang pernah dicontohkan Nabi besar kita Muhammad SAW. Bahkan kejadian nabi kita lebih parah dari ini, yaitu diludahi, bahkan dilempar kotoran.... Berikan shalawat yang meriah kepada beliau karena bisa dengan super sabar menghadapi semua itu. Serta kemengertiannya atas keadaan umat saat itu yang BELUM TAHU KEBENARAN AJARANNYA sehingga berbuat seperti itu.

Hal tersebut adalah implementasi dari sifat percaya bahwa MANUSIA MELAKUKAN SEGALA SESUATU DENGAN ALASAN, sehingga Nabi kita tak marah, melainkan memaafkan sembari mencari dengan tenang hal-hal yang mungkin menjadi alasan perbuatan tersebut, dan dengan bijaksana memuslimkan seluruh penduduk Makkah pada waktu itu. Maha Suci Allah, yah... heuheuheu....

Fiuh, yang mau saya katakan pada blogger angkatan saya ini, KAMU BERUNTUNG DEK! Ga semua orang dapat kesempatan untuk ‘naik kelas’ seperti kamu. Tapi, tergantung kamunya juga sih, kalo lulus dari ujian ini, ya kamu naik kelas, dengan tingakatan manusia yang lebih tinggi, lebih dekat dengan Tuhan, dan lebih macem-macem.

Tapi, tentu saja dengan konsekuensi bahwa kamu akan menghadapi persoalan yang lebih sulit (ya iyalah, masa soal anak kelas 5 lebih mudah daripada yang kelas 2?), mungkin akan lebih banyak hal seperti ini di depan, tapi jika kamu berhasil lagi, kamu mencapai tingkatan lagi yang lebih tinggi, hingga kamu bisa SUPER SUKSES! Huehueheu....

Ambil aja hikmahnya, dengan kejadian ini, saya jadi punya bahan tulisan dan kalian bisa dapet free link dari saya ‘kan? Komentar spam bisa dihapus, tapi link saya berharga dan permanen man! Huheuheuheu... (gila mode ON)

Ya sudah, ngaco aja jadinya... Hari ini adalah postingan yang khusus diperuntukkan bagi blogger (baik yang newbie maupun yang sudah advanced) ketika menghadapi komentar spam atau komentar yang bersifat ‘menyerang’. Mengenai, kebijaksanaan terhadap komentar SPAM!

  1. Ganti dengan Komentar lain! Ada kalanya spammer atau pencaci itu tak tahu bahwa tindakannya adalah kesalahan! Jadi ingatkan dengan cara baik dengan mengeditnya (jika memakai wordpress) atau hapus bersih komentarnya, tapi ingat URL dan namanya, kemudian buatkan komentar baru yang isinya kurang lebih sama namun dengan bahasa yang lebih baik, tentunya dengan nama dan komentar menuju dirinya (komentator).
    Misalnya, komentar seperti “Dasar Alam itu bodo!!!!!! Kampreeet, ga punya otak apa?!!! Mikir pake dengkul!!!” diganti dengan “Alam mikir pake dengkul :D”. Atau “Alam ganteng deh... duh seneng aku punya temen baik hati seperti Alam”. Wkwkwkwkkwk.....
  2. Tidak Menghapusnya! Negara ini ‘kan negara demokrasi. Semua orang berhak berbicara, bahkan meski yang ia bicarakan kadangkala menyakitkan hati orang. Nah, jika ada alternatif brilian dari saya untuk mengubah komentar seperti di atas, kita jadi kelihatan bijaksana karena membiarkan semuanya berkomentar. Iya ‘kan?
    “Loh Lam, kalo tadi katanya kita ini negara demokrasi, mengubah komentar ‘kan seharusnya juga ga boleh?”
    Loh, tentu harus dilihat-lihat dulu saudara.... Kita harus ingat, selain negara demokrasi, negara kita ini juga negara hukum. Artinya, SEGALA HAL ADA HUKUMNYA... termasuk berkomentar. Sebagai warga negara yang baik, mari kita ajarkan tata cara berkomentar yang baik dengan mengganti komentar yang tak berkenan di hati pembaca.

Wew... sementara dua dulu deh, dilanjutkan di postingan besok... so stay tune guys!!!

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.