Menciptakan Hasrat Membara | Bahan Bakar Berubah

fire of spirit
Menciptakan Hasrat di dalam Diri Kita. Selamat siang saudara-saudara. (Halah... bahasanya....) Hari ini seperti yang saya janjikan, saya sedikit banyak akan menulis sedikit mengenai HASRAT. Fiuh.... ini akan jadi tulisan seru karena bahasan mengenai HASRAT ini akan sangat menyenangkan! Apalagi ditulis siang-siang seperti ini. Mana siangnya panas lagi... Pasti akan jadi sangat menyenangkan..... Huehueheu....

Well, selesai basa-basinya. Mari langsung saja ke tulisan mengenai HASRAT!

Hasrat menggerakkan yang diam, membuat yang pemalu menjadi BERANI, membuat yang tak cinta menjadi CINTA, membuat yang bisu menjadi BICARA, membuat orang bersedia melakukan hal-hal yang GILA!

Hasrat ada banyak bentuk dan jenis, mari kita sederhanakan menjadi satu.

Suatu hari di padang pasir, kerongkongan rasanya kering.... Keringat bercucuran, napas terengah-engah dan wajah memerah. Kita berjalan setengah merayap saking lemas dan hausnya, menyusuri padang pasir yang panas, kering, dan luas.

orange juiceSuatu ketika, ada orang berjualan orange juice seperti di samping. Anda butuh sekali minuman itu untuk mengembalikan tubuh anda seperti normalnya. Singkat kata, anda begitu kehausan. Malangnya, harga juice itu 10 kali lebih mahal daripada biasanya.

Akankah kita berpikir bahwa harga juice itu terlalu mahal karena kita sedang dalam program penghematan? Gila jika ada orang yang mikir gitu, karena jika tidak minum saat itu juga, dia bisa saja mati.

Meski harga jus itu berkali-kali lipat harga asli, pastinya orang waras dalam kondisi yag kusebutkan di atas pasti akan beli. Karena mereka memang sedang kehausan!

Itu adalah hasrat (keinginan memiliki)!

Anda tahu Jackie Chan? Dia adalah aktor laga merangkap stuntman. Ia melakukan hal-hal gila yang belum tentu berani dilakukan oleh orang lain. Apakah Jacky tak punya rasa takut? Bullshit! Semua orang punya rasa takut. Tapi, apa yang membuatnya berani melakukan itu semua?

HASRAT adalah jawabannya. Dengan hasratnya, Jacky bisa jadi seperti ini. Dengan hasratnya, ia bisa kalahkan semua ketakutannya. Ia bisa wujudkan mimpinya, ia jadi bintang laga asia seterkenal sekarang. Meski ketika adu pukul, ia mengibas-ibaskan tangannya dan berteriak kesakitan dan tak sok keren seperti yang lain, ia tetap jadi aktor laga keren karena HASRAT di dalam dirinya.

Hasrat membuat manusia melakukan hal-hal GILA, membuat manusia tidak peduli bahaya yang mereka hadapi, membuat hal-hal luar biasa! Hasrat membuat manusia tak kenal lelah dan berhasil untuk mencapai sesuatu.

Oleh karena itu, perubahan besar membutuhkan HASRAT yang besar pula!

Di era informasi ini, HASRAT memainkan peranan besar dalam kesuksesan. Tak seperti di era industri dan tanah yang mengharuskan kita untuk mempunyai tanah dan wilayah untuk menjadi sukses. Di era informasi ini, KEMAUAN kita untuk belajar-lah yang akan menjadi kunci kesuksesan kita. Belajar itu definisinya luas, dan HASRAT adalah bahan bakar untuk terus belajar!

Satu saja Golden Rules-nya.....

Miliki HASRAT dan yang tak mungkin akan jadi mungkin.

Nah, untuk memiliki hasrat tinggi terhadap suatu hal, kita harus PERCAYA DIRI.

Tak peduli seberapa mahir saya membuat tulisan motivasi, tak peduli seberapa banyak bukti yang bisa saya berikan kepada anda bahwa mengejar yang anda mau itu mungkin, saya takkan bisa menciptakan HASRAT dalam diri anda jika anda sendiri tak percaya terhadap diri anda sendiri.

Anda yakin, dan anda BISA. Jika anda tak percaya terhadap diri anda, anda akan berpikir bahwa segala hal mengenai hasrat adalah hal KONYOL dan anda akan berhenti melakukan semuanya. Dan ketika anda berhenti, itulah kegagalan. Dan, benar yang anda pikir. Itu konyol...

Kedua, setelah percaya diri, kita harus bisa menguasai EMOSI kita sendiri. HASRAT harus tetap ada, apapun yang terjadi, entah anda terjungkir, terjatuh, terinjak-injak di tanah, HASRAT harus tetap ada karena hanya itu bahan bakar kita!

Dan kemampuan untuk mengendalikan emosi untuk tak mudah menyerah, untuk terus berjuang, untuk terus semangat, akan menjadi pupuk bagi HASRAT kita untuk tetap menyala. Dari sini, bisa dilihat kaitannya bukan?

Ketiga, untuk menjadikan HASRAT tetap menyala di dalam hati, jangan lakukan hal yang sama untuk mengejar mimpi kita. Berikan variasi, jangan biarkan diri kita bosan. HASRAT untuk mengejar sesuatu itu ada karena sesuatu yang kita kejar tersebut membuat kita penasaran. Jadi, pertahankan rasa penasaran itu dan HASRAT akan tetap jadi milikmu.

Kalian masih ingat mengenai Broca Region dan Recticular Activating System di post sebelumnya? Nah, jika bisa terus tersaring oleh dua hal itu, maka sesuatu itu akan jadi hasrat terus.... Jadi, berikan variasi dan kejutan pada tiap pengejaran kita pada impian kita.

Masih agak gamang? Anda ingin punya mobil BMW. Hasrat anda besar sekali karena rasa PENASARAN untuk mencoba mobil super itu. Di saat itu, hasrat tercipta, tubuh tergerak, dan BMW didapat. Ketika kita punya BMW, kita mengerti semua mesinnya, kita akan mulai merasa bahwa BMW itu membosankan. Mobil itu kehilangan rasanya, dan kita jadi malas.... Hasrat untuk BMW telah mati karena kita bosan dengannya, dan tercipta hasrat baru untuk memliki hal yang lain.

Nah, kira-kira demikianlah contoh konkretnya. Tapi terkadang, kita harus bisa MENGENDALIKAN hasrat kita, karena hasrat yang tak terkendali bisa menjadi bencana. Di sini, poin mengendalikan emosi berperan penting.... Huehuehuehu......

Fiuh, jadi semuanya ini serba berkaitan, yah? Saya menulis dan terkadang menemukan kesimpulan yang kadang belum pernah aku pikir loh.... Jadi, stay tune untuk tulisan selanjutnya mengenai MENGENDALIKAN HASRAT!

Suka dengan tulisan Syamsul Alam? Silahkan Langganan via E-mail biar nggak ketinggalan!

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.