Pelajaran Super Berharga dari Nyamuk...

Nyamuk Clip Art Hingga beberapa hari yang lalu, saya tak percaya bahwa seekor nyamuk bisa mengajarkan saya tentang sesuatu. Sekarang, saya merasakan sebuah rasa salut tersendiri ketika saya melihat nyamuk. Dan salah satu makhluk dengan pengaruh terbesar bagi saya, mungkin nyamuk yang tewas di tangan saya beberapa hari yang lalu.

Nyamuk terbang berseliweran di sekitar kita, yang mereka incar hanya satu, yaitu DARAH. Mereka FOKUS untuk mendapatkannya, mereka menggunakan segala cara yang mereka bisa. Mereka dipukul, dan selama belum mati, mereka tidak menyerah dengan keadaan, mereka kabur dan terus mengupayakan untuk meraih tujuan mereka. MENGHISAP DARAH.

Apa yang spesial dari tindakan para nyamuk itu? Mereka spesial karena mereka unstopable! Mereka punya kualitas yang bisa aku namakan kualitas laki-laki yang sebenarnya.

Ketika banyak manusia menyerah dengan keadaan dan berkata, "Saya memang sudah takdirnya jadi orang begini, apapun yang saya lakukan takkan pernah berhasil," para nyamuk bertahan. Mereka meronta dari keadaan mereka, mereka meronta dari tangan kita yang lebih besar, meronta dari keinginan untuk menyerah karena lebih kecil serta lebih lemah dari kita. Mereka meronta, menolak segala alasan untuk berhenti meraih yang mereka mau.

Dan, mereka hanya mati ketika kita sudah sangat jengkel atau setelah mereka puas meminum darah kita. mereka baru mau mati setelah tujuan mereka tercapai.

Pelajaran personalku dengan nyamuk hari itu adalah bahwa manusia itu terlalu banyak alasan. Sebagai manusia, kita tidak lepas dari keinginan dan masalah. Dan sebagai pecundang, terkadang manusia ingin lepas dari keinginannya yang baik, ingin lepas dari masalah, ingin lari dari keadaan.

Manusia sering lupa bahwa dirinya punya Tuhan yang bisa dijadikan tempat meminta dan memohon tolong, dan mereka memilih tidak beriman dengan tidak mempercayai kekuatan Tuhannya dan menyerah dengan segala sesuatunya.

Jika saya ada dalam keadaan saya seperti sekarang ini, yang tidak berdaya, tidak mengesankan, menjadi sesuatu yang 'biasa' dan pada umumnya, itu tak lain karena saya belum cukup 'besar' dan 'kuat' untuk menerima kekuatan sebagai insan yang luar biasa.

Tuhan tak memberi cobaan yang lebih berat dari yang bisa dipikul manusia, dan Ia juga tak memberi nikmat serta kekuatan yang lebih besar dari yang bisa kita pikul. ia Maha Adil, dan ke-Maha Adil-anNya membuatku sadar bahwa keadaanku sekarang bukan salah Tuhan.

Tentu, karena Tuhan tak mungkin salah. Alasan kenapa aku tetap brengsek seperti sekarang karena aku tak benar-benar menginvestasikan waktu untuk menjadi lebih pintar, lebih kuat, lebih bijaksana, lebih berkapasitas. Aku kurang usaha dalam membuat Tuhan percaya bahwa aku cukup pantas untuk mengemban 'kekuatan' yang lebih besar.

And all thanks to mosquitoes. Karena sudah membuatku menyadari bahwa aku belum jadi laki-laki yang benar-benar tangguh.

Semoga post hari ini ada manfaatnya. Khususnya bagi saya sendiri. Setelah sekian lama, semoga comeback post ini cukup nikmat untuk dibaca. Seperti biasa, Salam Pintar.

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.