Memperbesar Rasa Toleransi dengan Banyak Mencicipi

wedding-food_clip_image002 Tahukah anda seorang taste judger atau ahli pencicip makanan di lomba-lomba masak berkelas? Mereka adalah orang yang mampu mengembangkan lidah mereka hingga batas maksimal toleransi rasa. Anda ingat ketika anda masih berumur 4 tahun dulu. Anda pasti punya makanan yang tak anda sukai, tapi sekarang, anda tak begitu mempermasalahkan memakan makanan tersebut.

Misalnya, saya ketika berumur tiga tahun tak suka makan wortel. Ada aja alasannya, dan meski saya tahu bahwa wortel akan membuat mata saya sebening mata kelinci, saya tetap tak mau memakannya karena tak suka dengan rasa wortel. Tapi sekarang, jika saya kelaparan dan hanya ada wortel di kulkas, saya tak akan sungkan mengunyahnya.

Mulai mengerti apa yang saya mau katakan?

Ketika kita kecil, makanan yang kita makan terbatas. Pengalaman lidah terhadap rasa juga terbatas, itu kenapa mereka menganggap aneh rasa-rasa sayur yang rata-rata kurang berasa. Wajar ‘kan jika anak kecil tak suka bayam?

Tapi, ketika kita mulai dewasa, kita mulai makan bermacam makanan. Tanpa kita sadari, toeransi lidah kita terhadap rasa meluas. Nah, itu kenapa sekarang kita suka sayur yang notabene enak jika dimasak dengan pas. Ahli perasa mengembangkan lidah mereka dengan mencoba berbagai macam rasa, hingga akhirnya mereka bisa makan masakan China yang kebanyakan digoreng dan direbus, bersama dengan masakan Jepang yang notabene cukup dengan dipotong (tanpa dimasak) atau hanya difermentasikan.

Nah! Pikiran kita juga seperti itu! Kita memutuskan masalah, memandang suatu permasalahan dari sudut pandang tertentu, itu dikarenakan PARADIGMA yang telah membentuk kita sedari kita kecil. Paradigma ini terbentuk dari PENGALAMAN BERKESINAMBUNGAN, baik maupun buruk, sehingga membentuk karakter kita.

Orang proaktif, mengerti bahwa setiap orang melakukan segala sesuatu dengan ALASAN, dan tak akan dengan mudah menyalahkan seseorang atas kesalahannya karena ia tahu bahwa sebelum menyalahkan, ia harus tahu MOTIF dibalik peristiwa itu, dan PIKIRAN yang melandasi perbuatan itu.

Sebenarnya....

Menjadi PROAKTIF hanyalah masalah memperbesar rasa TOLERANSI.

Orang yang reaktif terkadang menganggap perbedaan sebagai suatu ancaman, dan berusaha untuk melenyapkan perbedaan itu dengan cara apapun. Contohnya banyak, meliputi kerusuhan antar umat beragama (yang tak pernah sekalipun dicontohkan manusia agung Nabi Muhammad SAW), dan beragam pertikaian lain yang biasanya disebabkan oleh hal sepele yang akan disesali kemudian hari.

Mengembangkan toleransi rasa lidah kita, kita perlu lebih banyak MENCICIPI lebih banyak jenis makanan agar toleransi rasa kita bertambah.

Sementara itu, mengembangkan toleransi PIKIRAN, perlu lebih banyak mencerna PIKIRAN lain, MENDENGAR pendapat orang, BERBICARA dengan lebih banyak orang, dan BERTEMU dengan lebih banyak orang!

Ini alasan tersembunyi kenapa Nabi Muhammad mengambil jalan yang berbeda ketika pulang dari shalat berjama’ah. Yaitu, MENGENAL LEBIH BANYAK ORANG, dan dengan itu beliau mendidik dirinya sendiri untuk lebih toleransi, lebih sabar dalam menjalani hidup beratnya, dan menjadi MANUSIA PALING PROAKTIF sepanjang sejarah.

Menjadi proaktif bukannya kalah, tapi dimana-mana itu, yang TERTAWA TERAKHIRLAH yang menang. Tak peduli seberapa banyak anda tertawa, jika pada akhirnya anda mati mengenaskan dengan tangis, semua tawa yang dulu itu takkan ada artinya.

Jadi, Golden Rules untuk menjadi proaktif adalah....

DENGARKAN lebih banyak, MENGERTI lebih banyak, SAPA orang lebih banyak, dan TEBAR KEBAIKAN lebih sering.

Dengan melakukan hal di atas, anda mengembangkan pikiran anda untuk terlebih dahulu mencari tahu alasan dari perbuatan orang, berpikir dari paradigma orang tersebut, dan mengambil keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Mulailah dari hal kecil saja, jika anda terlalu banyak bicara selama ini, istirahatkan bibir anda dan hanya bicara bila perlu. Dengarkan yang ingin dikeluhkesahkan orang lain, dengarkan cerita orang lain. Selain hal ini membuat mereka nyaman, anda sedang membangun kepercayaan di sini.

 

Lakukan sekarang! Petani tak bisa bersantai-santai sepanjang musim panas, kemudian bekerja super keras di musim gugur untuk bisa panen di musim dingin! Itu BULLSHIT!

HIDUP MUDAH berawal dari membuat KEMUDAHAN kepada orang lain!

Jadilah juara dengan menjadi yang paling baik hari ini....

Tulisan berikutnya adalah mengenai ketrampilan berbicara, mendengar, dan merasa. Segala hal ada ilmunya anyway... heuheuheu....

Sekian tulisan hari ini, semoga ada manfaatnya. Segala pertanyaan layangkan di kotak komentar, jika ada waktu, saya akan usahakan untuk menjawabnya. Jika ingin jawaban yang lebih personal, silahkan konsultasi melalui ‘Hubungi Syamsul Alam’.

Salam Pintar!

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.