Ada banyak sahabat yang bertanya mengenai hal ini. Mengapa blogger satu ini (Syamsul Alam) bisa mencomot judul ini sebagai judul blog bernuansa Alam ini yah?
Semua yang terjadi pada blog ini dan ada hingga saat ini, bukannya tanpa arti loh! Ceritanya lumayan panjang sehingga judul dari blog sederhana ini bisa berubah menjadi seperti ini.
Mari cari tahu sama-sama sekalian mengenang kelahiran blog ini, yuk...
AlamPintar [dot] Blogspot [dot] com telah berdiri selama hampir setengah tahun. Nggak terasa, loh... Blog yang begitu kusayang ini akhirnya menjadi sebuah personal blog yang bisa menyampaikan jeritan dan kebahagiaan dari sebuah 'Alam'. Dengan blog ini, entah kenapa aktifitas ngeblog bisa menjadi sangat menyenangkan.
Sekedar informasi mengenai hal ini. 'Alam' mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat, ia mengubah kepak kupu-kupu di London menjadi badai di Amerika. Ia jujur dan membawa manfaat pada yang sayang padanya. Ia marah dan memberi balasan pada yang menyakitinya. Ia balas semuanya, baik hal baik maupun buruk, dengan sistem yang sudah diperintahkan padanya.
Manusia dan Alam mempunyai energi. Alam membalas semuanya berlipat ganda. Pak Jamil Azzaini, percaya pada hukum aksi reaksi antara Alam dan manusia. Keduanya mempunyai epos (energi positif) dan tiap epos yang disebarkan oleh manusia akan dibalas berkali-kali lipat oleh Alam.
Bayangkan ketika kita mempunyai pohon mangga. Kita pupuk dan kita sirami. Ketika pohon itu berbuah, ia akan berbuah lebih banyak dari yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan kita. Bahkan, sesaat sebelum berbuah pun, ia menjadikan rumah kita lebih teduh, lebih aman bagi kita untuk menghirup udara, kemungkinan untuk terkena polusi suara pun akan semakin berkurang, membuat rumah kita menjadi indah dan hijau, dan sebagainya. Itulah Alam. Ia memberi dan membalas yang terbaik kepada kita, sesuai perlakuan kita padanya.
BERBICARA DENGAN ALAM....
Lalu apa kaitan dari judul blog alam ini dengan uraian 'Alam' di atas?
Mengetahui kekuatan, keramahan, serta keadilan dari 'Alam', akan sangat hebat jika seandainya Alam yang ini bisa berbicara dengan Alam yang lain. Mengerti satu sama lain akan sangat menyenangkan. Memahami 'Alam', mengerti apa yang ia mau, bisa berbicara dengannya....
Mungkin, itu adalah hal terhebat yang bisa dan pernah manusia bayangkan. Mempunyai kemampuan untuk 'berbicara dengan Alam', membuat kita mengerti satu sama lain.
Datangnya tetesan hujan yang jinak, secukupnya, dan aman pasti akan sangat menyenangkan bagi kita manusia. Di saat yang sama, menebang pohon seperlunya (tak berlebihan), menanam kembali daerah yang gundul, dan menghijaukan lingkungan kita pasti akan sangat membuat 'Alam' berterima kasih.
Mendatangkan angin sejuk yang bersemilir di bawah leher kita pasti akan sangat nikmat di tengah musim kemarau nanti. Pasti akan menjadi sebuah sensasi kelegaan pelepas lelah dan penat kita (manusia) di siang hari. Di saat yang sama, membuang sampah pada tempatnya, menjaga agar gas emisi yang terbuang tak terlampau banyak, dan mendaur ulang sampah pasti akan menjadi rasa aman tersendiri bagi 'Alam'.
Drama yang begitu menyenangkan antara 'Alam' dan manusia pasti terjalin dengan baik seandainya kita dapat 'Berbicara dengan Alam' atau setidaknya, mencoba mengerti apa yang 'Alam' mau. Sudah saatnya kita mengerti dan memenuhi apa yang 'Alam' inginkan, setelah sekian lama 'Alam' mensuplai kita dan nenek moyang kita dengan berbagai kebutuhan.
Di tengah kengerian akan ancaman dari 'Alam' yang sudah mulai tampak saat ini, mungkin kemampuan kita untuk merayu 'Alam' akan sangat berguna. Setidaknya, bisa membuatnya menunda marahnya, dan membiarkan kita membenahi keadaan dulu. Akan sangat gawat jika ternyata makhluk ciptaan Tuhan berupa 'Alam' ini benar-benar mengamuk dan membalas keperihan di tubuhnya berlipat-lipat pada kulit, daging, dan tulang kita. Jika kita sudah siap akan konsekuensi tersebut, mungkin tak apa-apa jika kita ingin merusak 'Alam'.
Hanya saja, sebagai satu-satunya makhluk yang mempunyai akal dan kemauan lebih dibanding makhluk lainnya, bukankah kita sebaiknya mengalah sejenak dan mau merawat 'Alam' yang juga sudah merawat kita ini. Kita tunjukkan rasa terima kasih kita kepadanya. Lagipula, sebagai makhluk berakal, kita bisa melihat realitas dan mengerti bahwa mustahil kita bisa menang melawan 'Alam', meski kita lebih berakal daripadanya.
Kemampuan 'Berbicara dengan Alam' mungkin juga bisa mencairkan kebekuan di hati kita (manusia) yang semena-mena. Mendengarkan keluhannya, sakitnya, deritanya, mungkin akan melahirkan rasa iba di hati kita yang pada hakikatnya juga makhluk Tuhan. Saya masih percaya bahwa di hati tergelap sekalipun, tersisa cahaya yang menunggu untuk diselamatkan.
Pada judul "Berbicara dengan Alam" tersemat doa dari Alam (saya), kepada manusia seluruhnya, untuk mulai menyebarkan eposnya ke seluruh penjuru bumi. Awali menyebar epos dengan menyebar senyum. Senyum adalah obat pelunak hati terbaik, membuat hati yang keras menjadi lembut, membuat yang sedih menjadi bahagia, dan semoga membuat yang terlelap menjadi sadar.
Simbol pawang hujan putih dengan senyum di wajahnya itu, adalah lambang dari saya pada manusia, dunia, dan 'Alam' agar pada akhirnya semua bisa bersatu dan menjadi team yang solid. Mewujudkan kebahagiaan yang sebenarnya merupakan salah satu tujuan hidup manusia, dengan segala kenyamanan, ketentraman, keamanan, dan kelegaan di hati.
Pada akhirnya, tulisan ini hanya sebuah pengandaian.... Dimana keberhasilannya datang dari usaha dan kemauan dan kesungguhan kita untuk merengkuh kebahagiaan.
Suka dengan tulisan Syamsul Alam? Silahkan Langganan via E-mail biar nggak ketinggalan!
Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!
Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.