Sukses dan Kaya dari Internet | Apa Kita Pantas Untuk itu?

rich king Hanya postingan sore yang secara spontan tertulis karena teringat sesuatu. Banyak sahabat yang mengeluhkan kepada saya mengapa tak kunjung mendapatkan hasil dari internet. Mengapa internet yang banyak orang katakan 'mudah' menjadi sangat sulit untuk dicari hasilnya?

Mengapa internet yang seharusnya jadi media penghasilan tak terbatas, seperti yang telah banyak direguk oleh sebagian orang ini begitu sulit ketika kita yang mereguknya? Apa yang salah? Apa yang salah, kok yang lain sukses, kita tetap receh?

Sounds familiar, huh?

Saya ingin balik bertanya kepada orang-orang yang mengatakan seperti itu. Sudah seberapa besar PENGORBANANMU? Apakah kau benar-benar sudah PANTAS mendapatkan apa yang kamu INGINKAN?

Saya merasakan 'sesuatu' ketika membaca postingan mas Cosa yang bagi saya bertemakan 'pengorbanan' ini. Ia berkata bahwa ia pantas mendapatkan seribu dollar dari GA dalam tiga bulan karena ia memang mau berkorban dan sungguh-sungguh ketika belajar. Dalam penuturannya, ia menasehatkan untuk menutup iRC, Yahoo Messenger, blok situs-situs yang menghabiskan waktu, sembunyikan password facebook. Ia sedang melakukan pengorbanan.

Cerita ini langsung terkoneksi di pikiran saya kepada cerita serupa dari Peter Kohar. Ketika ia remaja dan ingin ikut seminar mengenai internet dengan biaya 5 juta. Dan untuk itu ia harus cari cara gimana cara mendapatkannya. Padahal ia hanya mahasiswa yang dananya hanya berasal dari orang tua dan gaji guru les yang tak seberapa.

Ia berontak dan mendisiplinkan diri dan menjadi 100% dirinya.

Seperti nyamuk kemarin, mas Cosa dan Bro Peter berontak, mendisiplinkan dirinya sendiri, mengorbankan hal yang tidak perlu, untuk akhirnya jadi seperti sekarang ini. Yang satu masuk Jawa Pos satunya lagi masuk Indo Pos (Jawa Pos Group)

Jika ingat cerita seperti ini, jadi terkoneksi dengan cerita serupa dari Tung D. Waringin. Yang ayahnya sakit lalu tak bisa biayai rumah sakitnya. Hingga akhirnya pak Tung BERONTAK, mendisiplinkan dirinya, MENGORBANKAN sesuatu, yaitu rumah dan tanahnya untuk ikut seminar.

Terkoneksi lagi pada cerita Nabi besar saya, Nabi Muhammad SAW. Dari seorang nabi yang tak bisa baca dan tulis, berontak, mendisiplinkan dirinya, MENGORBANKAN BANYAK HAL, dan jadi nabi dengan umat lebih dari 1,3 milliar orang.

Jadi ingat Thomas A. Edison yang juga DISIPLIN dan MAU BERKORBAN, jadi ingat Einstein yang BANGKIT DARI KETERPURUKAN, jadi ingat Robert T. Kiyosaki bocah yang BERANI BERMIMPI TINGGI, jadi ingat Donald Trump yang TAK KENAL KATA MENYERAH, jadi ingat Mother Teresa yang PERCAYA BAHWA SEMUANYA MUNGKIN, jadi ingat... ahh... BANYAK DEH!!

Dan lucunya, semua orang hebat yang saya list di atas, MENGORBANKAN SESUATU, dan ia pantas MENDAPATKAN yang ia MAU, karena ia benar-benar KOMITMEN, SUNGGUH-SUNGGUH, punya RENCANA yang JELAS, dan BENAR-BENAR BERTINDAK.

Mereka tak mendapat SUKSES MEREKA dengan GRATIS. Mereka MEMBAYARNYA! Ulangi setelah saya, mereka MEMBAYARNYA!

Saya ulang pertanyaannya untuk ANDA. Apa yang SUDAH BENAR-BENAR ANDA KORBANKAN UNTUK KESUKSESAN ANDA? Apakah ANDA SUDAH BENAR-BENAR BERONTAK dari KETERPURUKAN ANDA saat ini?

Jawab pertanyaan ini dengan apapun yang ada di pikiran Anda di kotak komentar.

Jika ANDA bilang sudah dan hasilnya sama seperti dulu, think again. Buka hati, buka pikiran, baca lebih banyak post terdahulu saya. Hehehe...

To your life changing. Salam Pintar!

P.S: This post is dedicated to Syamsul Alam. You need to struggle and bid more FOR YOUR SUCCESS, tiger!

P.P.S: Saya tertarik menulis mengenai internet marketing dengan gaya dan pandangan saya di blog yang terpisah dari blog ini. Ga enak rasanya kalo campur-campur. Bagaimana kalau saya menciptakan SyamsulAlam.com? Bagaimana pendapat Anda? Sisihkan 90 detik untuk menuliskan pikiran Anda dan buat saya senang!

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.