Michael Jackson Meninggal karena Dibunuh? | Bagus Baginya!

Michael Jackson's Conspiration Tersiar kabar bahwa ada konspirasi di balik kematian Jacko (nama sebutan untuk Michael Jackson). Kakak dari raja pop dunia itu menduga kuat hal inu. Los Angeles adalah kota pertama yang gempar karena kabar tersebut. Kabar awal yang kita ketahui mengenai kematian Michael Jackson adalah disebabkan oleh drugs, obat penghilang stress, dan gosip mengenai penyebab kematian Michael Jackson adalah karena ia over dosis dalam pemakaian obat tersebut.

Namun, siang tadi FoxNews mengabarkan bahwa ada konspirasi di balik kematian Jacko, dan kakaknya menduga bahwa Michael Jackson dibunuh dengan rapi. Hingga saat ini, keluarga Michael Jackson dan kepolisian masih menyelidiki kasus ini, apakah motif dibalik kematian Jacko dan benarkah dirinya dibunuh. Bagaimanapun, meninggalnya Michael Jackson pada umurnya yang ke 51 ini, terlepas dari apakah ia dibunuh atau tidak, merupakan suatu hal yang baik baginya.

Mengapa saya mengatakan kalau kematian Michael Jackson pada umurnya yang ke 51 ini sesuatu yang bagus? Karena, Michael Jackson semakin menua, secara otomatis produksi lagu akan menurun, sementara ia mempunyai gaya hidup yang luar biasa. Ia adalah salah seorang penghambur uang yang terkenal. Ia mempunyai taman bermain sendiri yang harus ia biayai perawatannya, kulit dan kesehatannya dan saya tahu itu tidaklah murah, ia punya bodyguard yang harus digaji, rumah besar yang harus dibayar pajaknya, dan banyak hal lain yang mengharuskannya mengeluarkan uangnya.

Robert T. Kiyosaki dalam bukunya ‘Increase Your Financial IQ’ menyebutkan masalah utama orang kaya adalah,

  1. Punya terlalu banyak uang,
  2. Perlu menjaga keamanannya dan menginvetasikannya,
  3. Tidak tahu apakah orang menyukai mereka ataukah uang mereka,
  4. Perlu penasihat keuangan yang lebih cerdas,
  5. Membesarkan anak manja,
  6. Merencanakan surat wasiat,
  7. Pajak pemerintah yang berlebih.

Sementara itu, akar pemecahan dari seluruh permasalahan uang, menurut Robert T. Kiyosaki adalah Kecerdasan Keuangan. Dan dalam Kecerdasan Keuangan, Robert membagi lagi macam-macam kecerdasan keuangan itu dalam beberapa kategori yang harus dipenuhi untuk tetap kaya, jika tidak, maka hutang dan kemiskinan yang akan menghampiri.

Lima Kecerdasan Keuangan itu antara lain:

  1. Menghasilkan Lebih Banyak Uang,
  2. Melindungi Uang Anda,
  3. Menganggarkan Uang Anda,
  4. Mengenakan Leverage (pengungkit) atas Uang Anda,
  5. Meningkatkan Informasi Keuangan Anda.

Mike Tyson telah membuktikan kebenaran kata-kata Robert. Ia mempunyai kecerdasan keuangan pertama, yaitu menghasilkan lebih banyak uang, namun selebihnya, ia tak tahu cara melindungi uangnya, ia tak tahu cara menganggarkan uangnya, ia tak bisa mengenakan leverage atas uangnya, dan ia tak ada informasi apapun mengenai uang kecuali informasi yang telah ketinggalan jaman.

Benar Mike Tyson menghasilkan 300 juta dollar dalam karirnya, namun ia pada akhirnya pensiun dengan hutang sebesar 50 juta dollar yang akhirnya ia wariskan ke anak-anaknya. Sungguh ironis.

Skenario jika Michael Jackson tidak meninggal pada umurnya yang ke 51 adalah, Ia menjadi tua, dan performanya menurun. Itu alamiah dan wajar sekali, dan oleh karena itu, otomatis segala gaya hidup, perawatan, biaya rumah, dan lain-lain yang harus ia bayarkan tiap tahunnya akan membengkak, dan akan menjadi hutang aktif yang akan membawanya ke dalam kemiskinan.

Benar, dulu ia bisa menghasilkan banyak sekali uang, dan meski ia adalah penghambur uang yang hebat, selama uang yang ia hasilkan lebih banyak daripada uang yang ia keluarkan, saya rasa tak akan ada masalah. Namun, seiring menuanya Michael Jackson, ia perlahan-lahan kehilangan IQ Finansial-nya yang pertama, yaitu menghasilkan lebih banyak uang, dan ketika ia sudah tak mempunyai kecerdasan apapun yang membuatnya tetap kaya, tentunya ia akan jatuh miskin, tepat seperti Mike Tyson yang ketika semakin tua, semakin sering kalah, semakin sedikit tawaran bertanding, sementara ia punya gaya hidup yang ‘wah’, dan bang, dia MISKIN.

Post ini bukan bermaksud menjatuhkan nama sang legenda Michael Jackson, sebagai penulis blog pengembangan diri, saya sangat menghargai semua karyanya yang begitu menginspirasi. Ia akan jadi salah seorang yang akan aku kagumi karena ia sangat unik. Banyak yang memotivasi hanya melalui kata-kata, namun hanya sedikit yang mengemasnya dalam bentuk kata berirama, dan Michael Jackson adalah orang yang sanggup melakukan itu, bahkan ia menambahkan unsur tari yang sangat keren dalam pesan-pesan kedamaiannya.

Sebagai pengagumnya, saya hanya bergumam bahwa Sang Legenda kita ini begitu beruntung, karena ia dipanggil Tuhan di saat yang tepat sekali. Sepertinya Tuhan sayang sekali pada hamba-Nya yang satu ini, sehingga ia matikan Jacko dengan cara apapun. Seandainya Michael Jackson tidak mati sekarang, ia tidak meninggalkan warisan kepada anak dan istrinya, melainkan hutang seperti yang dilakukan Tyson.

Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa,

Orang dengan MENTAL MISKIN yang KEBETULAN KAYA karena BAKAT atau TALENTANYA, memang lebih baik MATI SEDIKIT LEBIH MUDA daripada orang disekitarnya. Dengan begitu, mereka akan tetap dikenang sebagai IDOLA dan LEGENDA, meski jika MEREKA HIDUP LEBIH LAMA, mereka akan jadi PECUNDANG MISKIN yang nyata.

Kedengaran sedikit kejam, yah? Namun sudah merupakan HUKUM ALAM bahwa ISI tak mungkin MELEBIHI kapasitas WADAHnya. Ketika isi melebihi wadah, akan lebih baik jika wadah itu PECAH, sehingga takkan ada lagi orang yang cukup bodoh untuk MENUANGKAN apapun ke dalam wadah itu, sehingga tumpahan takkan BERTAMBAH BANYAK dan MENGOTORI LANTAI.

Ketika orang mempunyai uang yang seharusnya tidak ia punyai karena ia tidak mempunyai cukup kemampuan untuk mengelola uang itu, akan lebih baik orang itu mati agar tak ada lagi orang yang membayarnya, dan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi takkan terjadi.

Seandainya Michael Jackson lebih bijaksana dalam membelanjakan uangnya, saya kira Tuhan masih akan memberinya kesempatan untuk hidup, dan mungkin kita bisa mendengarkan lagu-lagu setelah ‘Heal the World’. Bagaimanapun, saya tetap cinta Michael Jackson, karena ia inspirasi saya, dan saya cinta Robert T. Kiyosaki, karena nasihatnya membimbing saya untuk tetap kaya. Saya cukup bijaksana untuk tidak hanya mencintai salah satu, dan saya memilih untuk HANYA mengambil cara-cara terbaik mereka (ingat prinsip ATM) untuk diriku.

Sekian dari saya, ini hanya post pembangkit trafik yang saya coba selipi dengan ‘khas’nya saya. Pokoknya, selalu stay tune di Alam*Pintar, dan Salam Pintar!

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.