tips curhat

ketika kita sedang dalam sebuah masalah,apa yang sering kita lakukan?menyelesaikan masalah ataukah lari dari masalah?

Dari beberapa pengamatan maka yang paling baik seh mungkin curhat tapi apa yang sebaiknya dilakukan sebelum kita curhat dan mengeluh kepada teman, saudara, sahabat, aa', teteh, bapak, ibu, mas, mbak, adek, mas ipar, kakak ipar,dan sebagainya?

sewaktu baca buku konsultasi kesehatan aku menemukan beberapa tips yang mungkin bisa membantu :

Pertama :
sangat penting diingat bahwa kudu fokus pada perbaikan situasi, masalah, atau problem, bukan pada individu personnya.Kenapa penting?ketika kita ingin curhat saat bermasalah dengan orang lain.pikiran kita selalu mengarah pada kesimpulan bahwa orang lainlah yang harus berubah. Padahal, dalam kondisi macam itu,biasanya sangat sulit terwujud.

Gantilah fokusnya pada persoalan (problem, not people). Ini berarti tujuan yang ingin kita capai adalah bagaimana mengubah diri sendiri dalam menghadapi masalah itu, bukan bagaimana mengubah orang lain yang berada diluar kontrol kita. Mengubah diri sendiri biasanya mengubah pendekatan dan perlakuan kita terhadap orang lain dan biasanya akan mengubah orang lain juga. Untuk mengubah diri sendiri,bolehlah kita minta nasehat atau saran dari teman,saudara atau sahabat kita.

Kedua :
janganlah kita sampai pada taraf "jual masalah" dengan curhat.Maksudnya,jangan curhat untuk diberi semacam yang bisa disebut rasa iba, meski bukan niat kita.apa sebabnya?karena dalam prakteknya, posisi demikian terkadang kurang menarik minat orang lain untuk ber-empati (share of feeling atau peduli). Padahal empati itu mungkin tujuan kita.Tapi jangan sampai memperlihatkan sikap yang disimpulkan sebagai kesombongan atau tidak tahu diri, misal;menolak bantuan atau enggan berterima kasih.

Ketiga :
Jangan sampai membuka ruang untuk disalah-tafsirkan.ini sangat penting untuk orang yang sudah berkeluarga atau yang sedang dalam suatu hubungan dengan lawan jenis,seorang penasehat perkawinan berkata, amat sangat dianjurkan untuk tidak curhat kepada lawan jenis, terutama tentang masalah keluarga atau pribadi.apa sebabnya?Sebetulnya tidak apa-apa selama itu didasari oleh kesepakatan dan masih dalam batas yang proporsional. Tapi bila tidak ada batasan yag jelas,ini berpotensi memunculkan salah tafsir dari orang yang kita curhati atau dari orang sekitar.

Banyak kasus perselingkuhan dikantor-kantor atau perusahaan yang dikarenakan kedekatan dan kesempatan kerja yang selalu bersama maka terhapuslah batasan yag seharusnya ada

Keempat :
jangan berharap terlalu banyak (over-expectation).Terkadang kita mengharapkan seluruh penyelesaian masalah kepada orang yang kita curhati.Ini mempunyai potensi munculnya mentalitas yang oleh Bandura disebut Avoiding personal responsibility, kebiasaan melemparkan tanggung jawab.harus kita sadari,bahwa kita yang mempunyai masalah,kita yang harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah.Orang lain hanya sebagai pendapat ke dua atau pemberi ide, bukan sebagai tempat melempar tanggung jawab.Kita butuh orang lain,tetapi tidak boleh mengandalkan orang lain.

Ini juga bisa diartikan supaya kita kita tidak melarikan diri atau mencari pelarian dari masalah yang menimpa kita baik dalam takaran atau level apapun,dengan lari dari masalah bukannya menyelesaikan masalah tapi biasanya malah menambah masalah.

nah...itulah sekilas dari tips-tips curhat,mungkin teman-teman bisa menambahkan???

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.