Naga, Pangeran, dan Sang Putri | Lakukan yang Utama!

Hello guys... If you miss me, please raise your hand.... (dan seketika ruangan penuh dengan jari yang mengacung ke atas...)

Hahahahaha... okay, meet and greet-nya nanti dulu. Hari ini saya akan menulis mengenai pentingnya membuat prioritas. Dan, hari ini saya akan menyajikannya dengan cara yang spesial. Okay, let's just begin then!

Ksatria itu menghampiri sang putri dan berkata, "Tenang putri! Aku akan segera melepaskan ikatanmu!"
"Lupakan ikatanku, lakukan yang utama!!!" Ujar sang putri.
"Apa maksud tuan putri? Pokoknya, diamlah dulu tuan putri. Aku akan melepaskan ikatanmu..."
"Lupakan ikatanku, lakukan yang utama! Yang utama! Kau mengerti tidak sih?!!"
"Yang utama apa tuan putri?"
Putri itu akhirnya pasrah karena ksatria di hadapannya begitu bodoh, "Masa bodo deh, jika kamu tak tahu apa yang utama, setidaknya menolehlah...."
Ksatria itu menoleh dan tanpa sempat menyadarinya, kepalanya sudah lepas dari tubuhnya.
"Calon suamiku tahun ini bodoh-bodoh yah, Naga..." Ujar sang putri sembari menghela napas dan menendang batok kepala ksatria barusan menjauh dari tubuhnya.
"Betul tuan putri, masa tak tahu kalau sebelum melepaskan ikatan sang putri, menikah, dan hidup bahagia selamanya, ada satu hal yang paling penting yang harus dilakukan. Ya 'kan tuan putri?" Jawab sang naga yang jadi ikutan susah. "Kalau terus-terusan menebas kepala orang bodoh seperti mereka, kuku indahku yang habis di manicure di salon kan jadi rusak.
Dan keduanya pun menghela napas panjang bersamaan sembari menunduk sedih. Memandang tanah yang penuh dengan darah itu....

Sudah dapat pesan dari ceritaku di atas? Betapa ketidaksadaran akan hal yang utama, sebenarnya bisa 'membunuh' kita. Pernahkah anda di pagi hari, ketika ingin bangun tidur, mendapati ada 2 suara dalam tubuh yang salah satunya mengatakan, "Aku harus segera bangun pagi dan pergi ke sekolah sebelum pukul tujuh!"

Sementara suara lainnya mengatakan, "Jika aku bisa tidur sebentar lagi, 15 menit saja, pasti akan sangat enak yah... tadi malam aku 'kan sudah mengerjakan tugas yang sangat banyak. Aku pantas dapat 15 menit ini...."

See? Dunia ini penuh pilihan.... Otak kita membuat banyak pilihan dan tentunya tiap pilihan menentukan takdir kita. Kita bebas memilih mau melakukan apa saja, tapi sekali terjadi, kita tak bisa memilih takdir kita. Kedua suara di dalam tubuh kita itu, niatnya baik. Tujuannya sama... membuat kita bahagia. Bukankah enak jika kita menambah porsi tidur kita barang 15 menit setelah mengerjakan tugas yang berat dan melelahkan? Sementara itu, bukankah enak berangkat pagi sehingga tak terjebak kemacetan dan akhirnya kita tak terlambat masuk sekolah?

Banyak orang yang salah memaknai hal tersebut sebagai kemalasan. Itu memang bisa disebut malas, tapi pada dasarnya hal itu adalah cara otak pikiran bawah sadar kita melindungi diri kita dan membuat kita bahagia. Cara terbaik memilih pilihan seperti di atas adalah dengan bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan seperti ini, "Lebih besar mana manfaat antara pilihan ini dan pilihan ini?"

Dengan bertanya seperti itu kepada diri sendiri, kedua bagian dari tubuh kita ini, kita ajak bernegosiasi. Karena pada dasarnya, keduanya ingin menjadikan kita lebih bahagia, maka ketika negosiasi ini disepakati dengan pertimbangan bahwa pilihan untuk bangun tidur lebih pagi akan lebih membahagiakan kita, maka bagian yang tadinya mengajak tidur lebih lama akan sepakat, dan takkan membuat kita mengantuk ketika di sekolah nanti.

Lihat, kita menyadari yang utama, tanpa merugikan bagian yang kurang utama. Kunci dari semua ini, adalah sebelumnya kita harus menyusun skala prioritas sehingga kita sebagai penguasa tubuh kita tahu benar apa yang utama bagi kita, dan yang paling menghantarkan kita kepada tujuan kita. Dalam kasus di atas, anggap saja kita punya tujuan mendapat gelar kita lebih cepat dari biasanya, untuk kemudian mendirikan perusahaan sendiri, dan menjadi kaya lebih cepat. Jadi, ia punya hal utama yang harus ia lakukan untuk mewujudkan hal berharga tersebut. Yaitu, sekolah tepat waktu, membuat nilai kehadiran sempurna, karena nilai kehadiran yang sempurna akan memudahkannya untuk masuk perguruan tinggi yang dipilihnya, sehingga ia bisa dapatkan gelar lebih mudah, yang artinya ia memudahkan jalannya menuju cita-citanya.

Okay, saya akan rangkumkan GOLDEN RULES-nya untuk anda.


Prioritaskan TINDAKAN yang mendekatkan anda kepada TUJUAN anda. Sebelumnya, RANCANG daftar prioritas yang MENGHANTARKAN anda kepada TUJUAN anda. Dan sebelumnya lagi, buatlah TUJUAN yang PERSONAL dan BERMAKNA bagi anda karena dengannya anda bisa dengan mudah membuat SKALA PRIORITAS dan mem-FOKUS-kan TINDAKAN anda.

Sekian dari saya, semoga ada manfaatnya bagi anda. Post ini akan saya tutup dengan lanjutan dari cerita pembuka di atas.

Tiba-tiba, dari kejauhan, terdengar suara derap langkah kuda seperti biasanya. Mengagetkan putri dan naga itu.
"Ayo naga, segera kembali ke posisimu!" Ujar sang putri setengah berteriak sembari membenahi ikatan dirinya yang sedikit kendur.
"Okay putri!" Jawab sang naga patuh dan segera terbang menuju posisinya di tepi mulut jurang.
Beberapa menit berlalu, sang putri akhirnya dapat melihat ksatria berkuda putih yang dengan cepat menghampirinya.
Sang putri memandang pakaian perang sang ksatria dari atas sampai bawah. Aneh, tak ada noda darah sedikitpun. "Apa kau sudah melakukan yang utama? Prioritas nomor satumu?"

Ksatria diam saja dan dengan pedangnya menebas ikatan sang putri. Dalam sekejap, putri itu terbebas dari ikatannya. Sementara itu, sang naga terbang tanpa suara ke belakan ksatria. Bersiap memenggal ksatria itu dengan kukunya yang besar dan tajam.
"Kau, LAKUKANLAH YANG UTAMA TERLEBIH DAHULU!!" Seru si putri yang geram karena ksatria di depannya sama bodohnya dengan yang sudah-sudah, dan karena ia harus beli tali baru lagi karena yang lama sudah terpotong kecil-kecil.
"Tenang saja tuan putri. Aku tahu apa yang UTAMA...." Dengan pedang yang sama dengan yang ia gunakan untuk membuka ikatan sang putri, ia tusuk perut naga di belakangnya, ia melompat tinggi, membelah perut itu hingga leher, sang naga terkapar dengan darah keluar dari mulut dan matanya, serta seluruh tubuhnya. Sang ksatria membuka tubuh sang naga, ia cari jantung sang naga, memotong pembuluh-pembuluh yang mengarah ke sana dan mengambil jantung besar itu. "Yang utama, bukannya menyelamatkanmu, melainkan MEMBUNUH SANG NAGA, ya 'kan?" Ujar sang ksatria kemudian, sembari mempersembahkan jantung naga itu kepada putri di hadapannya.
Air mata menitik jauh ke pipi sang putri, "Aku sungguh terharu... kau ingat apa yang utama, dan ini adalah hadiah pernikahan terindah yang pernah aku punyai...."
"Ayo kembali ke kastil, sang Raja telah menunggumu tuan putri." Ujar ksatria sembari mengulurkan tangannya.
"Okay..." Sahut sang putri itu sembari tersenyum manis. Ia raih tangan sang ksatria dan naik ke atas kuda putih milik sang ksatria.
Berdua, mereka menuju kastil yang terletak tak begitu jauh dari sana. Dari kejauhan, sang putri bisa melihat senyum dari arwah sang naga yang ikut senang karena ia telah mendapatkan pendamping yang sesuai. "Selamat jalan kawanku, jika aku punya anak perempuan yang butuh pendamping yang pintar, aku pinjam tenagamu lagi yah...." Bisiknya perlahan sambil membalas senyum sang naga.

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.