'Membunuh' Para Penipu Internet.... (1)

thief-robber-cartoon-small Penipu di internet makin marak berkeliaran. Dan dengan iklan-iklan bombastisnya, mereka membius orang-orang yang masih baru dengan dunia (maya) ini. Beberapa sudah mulai melakukan gerakan, dan saya akan menjadi salah satunya. Sebagai salah satu blogger muda sok tahu yang sudah lumayan mengerti mengenai manis asamnya dunia maya ini, saya ingin menyadarkan semua pemula di dunia internet, bahwa di dunia ini tak ada KUE YANG ADA SENDIRI, tanpa kita menggiling gandumnya, menguleninya, dan memanggangnya. Semua itu BULLSHIT! Dan dengan tulisan yang sedikit strict ini, saya akan LURUSKAN SEMUA YANG KELIRU PADA DIRIMU!

Fiuh... mari langsung ke ulasannya saja.

Sebelumnya, mari saya perjelas satu hal. Saya hanya tak ingin ada orang yang sama bodohnya dengan saya 7 bulan yang lalu, yang diam-diam menyisihkan uang kuliahnya, atau uang sekolahnya, untuk membeli sesuatu yang tak jelas untung ruginya, kemudian menyesalinya di masa mendatang. Alasan kenapa penyesalan selalu datang terakhir adalah karena kita tak pernah tahu apa yang terjadi nanti, dan DENGAN POST INI, saya akan sadarkan padamu, bahwa dalam segala hal itu, kita harus cermat dan teliti!

Tulisan ini tak ada unsur menyudutkan atau bahkan membunuh pihak manapun yang baik. Saya orang baik dan sudah sepatutnya orang baik seperti saya ini meluruskan yang jahat. Jika ada orang yang tersinggung dengan seri tulisan ini, maka dia adalah orang jahat, dan semoga dengan tulisan ini mereka tergerak hatinya untuk menjadi sebaik saya.

Golden Rules dari kehidupan di dunia ini yang sepertinya banyak dilupakan manusia....

TAK ADA YANG MUDAH DI DUNIA INI! ORANG YANG TELAH DAPATKAN APA YANG IA MAU, ADALAH ORANG YANG MEMANG BERHAK MENDAPATKANNYA!!!

Lupakan semua uang cepat, uang panas, tiga langkah dapat uang, sistem mesin uang otomatis, hujan trafik, dan segala hal yang jika sebenarnya mau kita pikir dengan SATU PER ENAM BELAS bagian OTAK KITA, kita tahu bahwa hal itu TAK MUNGKIN TERJADI.

Alasan kenapa Tung Desem Waringin, Robert T. Kiyosaki, dan Donald Trump begitu kaya raya sekarang, bukan karena ia mendapatkan uang dari langit. Bukan karena sistem plug and play (karya siapa yah itu namanya...) yang katanya teruji kebenarannya!

Mereka dapatkan KEKAYAAN MEREKA, KETENARAN MEREKA, dan semuanya, karena mereka mau membayar semua itu dengan kesakitan mereka, mereka terus naik kelas, DAN MENJADI ORANG YANG PANTAS DENGAN SEMUA ITU!

Lupakan kekayaan jika anda bahkan cukup bodoh untuk tertipu iklan-iklan seperti itu.... Lupakan kekayaan jika anda pikir dengan menang lotre anda akan kaya selamanya. Demi Tuhan! LUPAKAN!

Sebentar, saya mau menertawakan orang-orang seperti itu.... Fufufufu... bahkan tukang becak, sekalipun ia dapat uang semilyar (lebih juga ga papa deh), aku BISA JAMIN DALAM WAKTU DEKAT, ia akan KEHILANGAN SEMUA KEKAYAANNYA!

Kenapa Lam?

Kenapa? Karena tukang becak itu TAK BERHAK ATAS KEKAYAAN SEPERTI ITU! Orang dengan mindset TUKAN BECAK, akan rindu dengan keadaannya dulu sebagai TUKANG BECAK, dan meski ia diberi uang semilyar untuk mengubah hidupnya, ia TAK AKAN MAU! Karena apa? Karena MINDSETNYA MASIH TUKANG BECAK!

Hal di atas jangan disalah artikan bahwa tukang becak ga bakal kaya. Itu hanya perumpamaan saja. Jika tak suka dengan perumpamaan seperti itu karena terkesan menyudutkan para tukang becak yang pada kebanyakan berhati baik, mari kita cari contoh lain.

Kenal Mike Tyson? Tahu dia sekali naik ring bayarannya berapa? Puluhan juta dollar? Ah... itu mah kekecilan.... Ratusan juta dolar? Yups! Benar. Segala kesakitannya di atas ring dan semua latihannya seharga ratusan juta dollar. Tapi di akhir hayatnya ia bankrut dengan hutang bukan? Tahu kenapa? KARENA MINDSETNYA TAK IJINKAN IA DAPATKAN SEMUA ITU! (Meski pada akhirnya ia mencoba memperbaiki semuanya sih....)

Mike Tyson hanya tidak pantas dengan nikmat kekayaan yang banyak. Kebiasannya, hidupnya, dan banyak hal mendukung hal ini. Tuhan itu MAHA ADIL. Daripada ia biarkan miliknya tak tergeletak tak berharga, ya lebih baik diberikan pada orang lain saja. Selama orang lain itu DALAM KAPASITAS, kenapa tidak?

Ilmu pengetahuan contohnya. Berabad-abad nikmat satu ini jadi milik umat muslim. Hingga akhirnya pemerintahan muslim korup dan ulamanya lebih fokus kepada pendalaman akhlak bagi penduduk saat itu. Ilmu pengetahuan berhenti berkembang, dan daripada tergeletak seperti itu, Allah gerakkan hati para 'pejuang' perang salib untuk ‘menyelamatkan’ ilmu pengetahuan dari ke-TIDAK BERKEMBANGAN-an, dan... beginilah akhirnya. Huheheueu....

Lupakah anda dengan salah satu quote Syamsul Alam yang sangat terkenal?

Semua kecelakaan, kesialan, dan kenestapaan adalah hasil dari PERBUATAN BURUK DIRI SENDIRI.

Menyalahkan lingkungan dan orang lain di luar kuasa adalah kebodohan.

Dan sepertinya post ini masih akan sangat panjang, sementara saya sudah capek menulisnya untuk hari ini. Seandainya orang-orang bisa tahu apa yang aku pikirkan untuk mereka tanpa aku harus menulis seperti ini, pasti akan sangat menyenangkan yah! Wkwkwkwkwk....

Tulisan ini bahkan belum sampai bagian utamanya, yaitu ‘pembunuhannya’ so stay tune for the next post!!!

Salam Pintar!

Wew.... Saya merencanakan banyak sekali tulisan berseri dan tak yakin bisa menyelesaikan semuanya dengan segala kesibukan yang ada di sekitarku. Fiuh... namun karena saya sangat senang menuliskan semua yang ada di otak ini, dan menyukai sensasi yang ada ketika kalian mengkomentari tulisan saya, maka saya akan menyempatkan untuk menulis di sela-sela kesibukan saya. Huehuehue.... (Masih SMA aja sibuknya dah kayak gini, apalagi ntar kalo dah kuliah yah... capek deh....)

Referensi:

http://en.wikipedia.org/wiki/Mike_Tyson

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.