Kemarin ada tulisan super keren, saya sampai melongo bacanya. Hm, mungkin ga melongo, tapi kalo manggut-manggut sambil pegang dagu sih, IYA! Dan lagi, bukan saya yang nulis! Tulisan kemarin sedikit banyak saya cerna dengan ilmu yang terbatas sebagai bentuk kritik kepada masyarakat, bangsa ini, dan khususnya kepada para caleg dan para peserta kampanye pemilu 2009. Hahahahaha....
Akhirnya, blog bocah naif berumur 16 tahun ini diramaikan oleh tulisan yang benar-benar 'TULISAN'. Hihihi....
Okay lah, tulisan kali ini hanyalah sedikit tanggapan saja atas tulisan mas Bill yang berjudul, "Menjadi Petani Devisa" itu.
Sebenarnya 'Black Tuesday' atau 'Selasa Kelam' yang dikatakan oleh mas Bill sudah kembali terulang di tahun 1987 dengan sebuatan 'Black Monday', dimana saat itu indeks saham Dow Jones turun sebesar 508 menjadi 1739 (22.6%) dan terulang pada tahun 2008 ini, yakni Senin, 15 September lalu, dimana data-datanya saya kutip dari blog teman saya, mas Fajar Indra.
Lantas, apa yang terjadi saat ini? Seperti apa yang telah dilansir oleh detikfinance dan kompas, pada perdagangan Senin (15/9/2008), saham-saham di Wall Street terutama dari sektor finansial hancur-hancuran. Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka langsung anjlok 299,22 poin (2,625%) ke level 11.122,77. Sementara Standard & Poor's 500 tumbang 31,40 poin (2,51%) ke level 1.220,30 dan Nasdaq merosot 40,18 poin (1,78%) ke level 2.221,09. Indeks saham-saham unggulan Straits Times (Singapura) pun melemah 84,12 poin menjadi 2.486,55. Dan kemerosotan menular ke bursa Eropa. Indeks FTSE 100 pada perdagangan awal pekan ini dibuka langsung turun 2,28% saat dibuka, DAX Frankfurt turun 1,55% dan CAC Paris turun 2,48%.
Wow! Huehuehue.... Dunia memang semakin sulit karena ulah para 'kapitalis bernilai ulangan A' (sebutan Robert T. Kiyosaki kepada kapitalis yang bergerak di sektor non riil), dan benar sekali saran mas Bill untuk menginvestasikan uang mereka kepada sektor perekonomian kecil atau pun menengah.
Selama ini, penggerak terbesar Indonesia yang kasat mata adalah sektor perekonomian kecil dan menengah. Sektor ini, banyak ditekuni oleh para wanita miskin ataupun janda. Mereka adalah pejuang yang tangguh, lebih kreatif daripada laki-laki, dan mereka lebih tegar. Mereka benar-benar bekerja sepenuh hati karena jika tak kerja, mereka tak makan apa-apa, jika mereka gagal, mereka tak kehilangan dapat apa-apa. Dan seharusnya kalangan yang seperti inilah yang dibantu oleh kita, namun kalah 'terlihat' dengan sektor perekonomian yang lebih besar, meskipun yang besar itu juga lebih besar kemungkinan jatuhnya.
Saya juga setuju dengan perkataan mas Bill yang menyatakan kekaguman terhadap petani devisa seperti para blogger, maupun TKI yang hidupnya banyak menderita. Saya juga orang yang menghambur-hamburkan devisa, dan semoga bisa dikurangi dengan lebih sering makan di rumah, belanja dari ibu-ibu penjual sayur sehingga hidup mereka lebih sejahtera (ini tindakan memajukan sektor kecil juga 'kan?). Intinya, cintailah produk dalam negeri. Huehuehue.....
Untuk para pemilik perusahaan, daripada pengurangan tenaga kerja, alangkah baiknya jika perampingan itu bisa diminimalisir, kemudian dikurangi saja jam kerjanya. Dunia memang semakin sulit sekarang, dan saya tahu bahwa memecat karyawan bukanlah sesuatu yang disukai perusahaan manapun. Namun, pemecatan juga dampaknya bisa panjang. Jadi... bingung juga aku kasih solusinya. Wkwkwkwkkwk......
Masyarakat juga kompakan dunk pada pemerintahnya! Ketika harga minyak dunia sedang naik, rasakanlah juga penderitaan pemerintah yang bertugas memikirkannya dengan tidak merusak prasarana umum dengan demo-demo anarki kalian. Bicara ya bicara, tapi manusia beradab punya etika ketika berbicara.
Untuk mahasiswa yang katanya 'pintar', sering-sering pahami apa yang sedang terjadi di dunia ini. Dunia ini luas dan segalanya terjadi dengan alasan. Jangan hanya dengan sogokan 25.000 rupiah, kalian bunuh satu Ketua DPRD di Sumut. Aku benar-benar ga ngerti apa yang kalian pikirkan.... Semoga kalian punya alasan bagus untuk saya dengarkan.
Fiuh, satu hal, tidak semua KAPITALIS ITU BRENGSEK, kebanyakan kapitalis seperti Robert T. Kiyosaki sendiri sebenarnya juga menyejahterakan orang banyak atau setidaknya, mencoba untuk menyejahterakan dengan saran-saran darinya. Ia memberi pencerahan kepada orang banyak mengenai hukum uang, dan ia keluar dari 'kotak' para kapitalis yang notabene suka segala hal yang tak nyata.
Dan jika ada orang yang tak suka dengan kekayaannya, yakinlah bahwa Tuhan membebani orang sesuai kemampuannya. Jika ia bisa sekaya itu, itu karena memang kemampuannya untuk mengelola uang sebesar itu. Jadi, daripada mencaci orang lain, saran saya adalah mengubah diri sendiri agar kapasitas kita untuk menerima uang juga bisa sebanyak itu, sehingga Tuhan melirik kita dan mempercayakan sedikit hartanya kepada kita.
Pada akhirnya, hanya orang bermental kaya yang tetap kaya, sementara orang bermental miskin, dengan uang sebanyak apapun, akhirnya akan jadi orang miskin. Mike Tyson sudah membuktikan hal ini dengan meninggalkan banyak hutang di akhir karirnya meski ia sempat punya kekayaan 300 juta dollar.
Sedikit dari saya khusus untuk mas Bill, daripada meminta orang lain TIDAK MEMANIPULASI KITA, yang kita ketahui tak berada dalam kuasa kita, lebih baik mengkondisikan diri kita agar TAK BISA DIMANIPULASI oleh orang lain, yang notabene ada dalam kuasa kita.
Bagaimana menurut anda pembaca?
Huheuehue.... sekian, dari saya, terima kasih yang teramat sangat kepada mas Bill karena telah menjadi yang pertama. Saya berharap akan makin banyak tulisan di blog ini yang tema dan gayanya berbeda dari saya, sepertinya tulisan selanjutnya akan diisi oleh mas Eshape, iya 'kan mas?
Dan bagi yang mau menjadi penulis di sini, silahkan kirim data diri ke alamreally2smart [at] gmail [dot] com.
Salam Pintar!
Suka dengan tulisan para penulis di sini? Silahkan Langganan via E-mail biar nggak ketinggalan!
Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!
Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.