Hal yang Lebih Mengerikan Daripada Nuklir

Meat or Daging in IndonesiaHari ini habis baca diary pelayaran dari salah satu komikus favorit saya. Dia adalah orang Jepang, dengan pengetahuan dan wawasan yang luar biasa luas karena dalam penyelesaian komiknya, ia harus berlayar ke luar negeri. Dia mengerti banyak rumor dan banyak taktik non fisik yang dilancarkan Amerika untuk menguasai dunia. Ada satu tulisannya yang sangat menarik hati saya, penggunaan senjata tak terlihat yang lebih bahaya daripada nuklir, namun sering dilahap oleh kita.

Tujuan operasi ini adalah mengkarnivorakan manusia. Manusia memakan daging itu bagus, tapi jika manusia tak mau sama sekali makan tumbuhan, nasi atau gandum, krisis pangan akan terjadi pada negara-negara miskin, dan... seperti hukum lama, yang lemah dimakan yang kuat. Bedanya di jaman sekarang, yang bodoh dan lugu dimakan yang pintar dan licik.

Okay deh, langsung saja ke catatan diary dari teman Jepang saya. Tak ada editan sama sekali dari saya untuk tulisannya ini.

HAL YANG BARU-BARU INI TERASA SAMA MENGERIKAN SEPERTI NUKLIR

Acara BEYOND CENTURY di NHK SPECIAL adalah seri film dokumenter Jepang yang bisa dibanggakan di dunia, yang pembuatannya menghabiskan banyak waktu dan uang, yang tak bisa ditiru oleh TV komersial. Salah satu yang menarik adalah budaya makan dan manusia.

Sudah lebih dari 10 tahun NHK adalah televisi yang konsisten dengan seri WARNING 20 CENTURY dan selalu konsisten menayangkan tema makanan, juga telah lama memberikan peringatan tentang rencana Amerika mengkarnivorakan dunia. Apa yang akan terjadi pada bumi jika dunia menjadi berbudaya karnivora? Secara ekonomi, akan menambah kemiskinan, merusak kesehatan manusia, dan perusahaan makanan besar akan menguasai negara lain dengan padi-padian sebagai pengganti misil, sehingga diperkirakan tak ada harapan sedikit pun di masa depan.

Dalam wawancara TV, seorang direktur perusahaan burger Jepang tertawa dan dengan bangga berkomentar, "Sampai usia 12 tahun, mausia akan mengingat rasa makanan yang pernah dimakannya sebagai rasa induknya dan akan terus memakan makanan itu seumur hidup. Karena itu, kaimi akan terus memberikan hamburger pada anak kecil." Akibat ucapan yang baru kudengar tersebut, aku merasakan ketakutan. Amerika saat ini menjadikan China sebagai target untuk mengubah seluruh penduduknya menjadi karnivora. Dan katanya sudah menunjukkan hasil. Kenapa hal ini terjadi di level pemerintahan hingga membuat kita berpikir makanan menjadi senjata yang setara dengan misil? Kita uraikan sebagai berikut.

Pertama, Amerika adalah negara pengekspor padi terbesar di dunia. Jika rencana mengkarnivorakan dunia berhasil, negara-negara yang menjadi target akan beternak sapi dan babi secara besar-besaran. Tapi, sapi dan babi mengkonsumsi padi-padian beberapa kali lipat dibanding manusia. Tentu saja bahan makanan dari mereka harus tergantung impor dari Amerika sehingga rakyat yang ingat rasa daging akan terus menuntut rasa daging kepada pemerintah.

Akibatnya, kita terpaksa harus membeli padi-padian dalam jumlah besar dan murah yang yang dibuat Amerika dengan rekayasa gnetika dan bahan kimia pertanian dalam jumlah besar. Jika kita menentang Amerika, mereka akan berkata, "Kami tak akan menjual padi-padian lagi!!"

Apa cuma aku yang melakukan overlap dari sosok pecandu narkoba yang selalu mengikuti perintah organisasi karenamenginginkan narkoba? Dulu aku pernah mendengar cerita seperti ini. Seorang anak menatap laut dan berkata kepada ibunya, "Ibu, di kapal itu ada banyak padi-padian, tapi kenapa mereka tidak memberikannya pada negeri ini?" Sang ibu menjawab, "Itu bukan makanan manusia. Semua diangkut untuk sapi dan babi." Di sinilah terjadi kesenjangan sosial akibat kemiskinan secara ekonomi.

Dengan kata lain, peraturanya adalah... jika memberikan makanan pada hewan ternak jauh lebih menguntungkan daripada memberikan manusia makan, manusia yang pantas mati akan dibiarkan mati. Tragis sekali. Walaupun begitu, aku takkan membakar toko hamburger, atau menyuruh semua orang untuk menjadi vegetarian. Tapi aku akan melakukan perlawanan terhadap serangan dari sistem tak terlihat ini di ruang lingkup yang bisa kutangani. (Lagi pula, aku juga masih makan daging).

Mula-mula, aku ingin anak-anak kecil sebisa mungkin terbiasa dengan rasa padi-padian tradisional yang dimakan oleh penduduk negeri ini sejak dahulu. Selain itu, memilih makanan yang diproduksi di pertanian organik yang ada di daerahku. Menurut sebuah data, unsur kimia yang terkandung dalam makanan akan memberikan pengaruh secara akumulatif dan kemungkinan akan merampas berbagai kemampuan, misalnya seperti kreativitas. Bukankah ini adalah senjata mengerikan yang setara dengan nuklir?

Penulis: Sakata Nobuhiro dan Banjo Daichi
Penerjemah: M. Gunarsah



Fiuh..... Bagaimana pendapat anda? Saya akan menuliskan opini saya mengenai tulisan ini di tulisan besok. Stay tune dan saya tunggu komentar dari anda!

Suka dengan tulisan Syamsul Alam? Silahkan Langganan via E-mail biar nggak ketinggalan!

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.