Dengan Sombong Ku Berkata: Aku bukan Orang Sombong!

Tidak sedikit orang yang bilang bahwa saya ini sombong. Tidak sedikit yang bilang jika saya ini sok tahu. Tak sedikit yang bilang saya ini suka pamer. Banyak yang bilang kata-kata saya ini menyakitkan hati....

Well.... Jika itu yang kalian lihat dari aku, berarti pengertian kalian atas kata-kata di atas perlu sedikit pelurusan dari saya.

Apakah saya sombong? Dengan sombongnya saya bisa mengatakan 'tidak!' Tapi, berhubung saya orang baik, saya akan bilang, "Itu terserah masing-masing orang yang menilai, tapi menurut saya sih... nggak juga...." (masih ada sombongnya dikit... tehehe....)

Sombong itu, menurut saya adalah menolak kebenaran. Suatu keadaan dimana anda merasa diri anda adalah orang terbenar, tak mungkin salah, dan dimana anda merasa bahwa pikiran orang lain itu hanyalah sampah. Kondisi dimana anda mengingkari kebenaran, padahal sudah ada bukti terang mengenai hal itu, dan anda sudah mengetahuinya.... Itulah yang dinamakan sombong!

Seperti raja Namrud dan Firaun yang tetap ngeyel mengaku bahwa dirinya tuhan. Padahal sudah ada nabi di depannya yang lebih 'sakti' daripada mereka. Padahal sudah ada tantangan pembuktian ketuhanan yang tak bisa mereka lakukan. Padahal sudah ada bukti yang nyata bahwa mereka itu manusia biasa dan bukan tuhan.

Seperti seorang pejabat atau bos yang merasa bahwa dirinyalah yang paling benar. Bos yang tak pernah menghormati apa yang dipikirkan dan dikatakan oleh anak buahnya karena menganggap kata-kata dari anak buahnya adalah sampah atau tak berguna. Atau bos yang sewenang-wenang menghukum anak buahnya yang mungkin berbuat salah, tanpa mau tahu apa yang sebenarnya terjadi, tanpa mau menyelidikinya dulu.

Perilaku di atas adalah perilaku mengingkari kebenaran. Orang-orang seperti itu, pahamnya berbeda denganku yang pintar dan open minded ini. Jika orang sombong itu adalah perokok, ketika mereka diingatkan, mereka akan berkata, "Justru karena aku merokok ini, aku masih hidup sampai sekarang. Coba jika nggak merokok, pasti sudah mati." atau, "Halah... merokok ngak merokok, lho... orang juga pasti mati... jadi 'kan sama saja....", atau, "Laki-laki yang nggak merokok itu laki-laki banci..."

Seandainya aku perokok, aku lebih baik berkata, "Maaf, aku bodoh dan sudah kecanduan nikotin. Aku tahu sudah banyak yang dirugikan termasuk diriku sendiri karena asap rokok dan abunya yang jatuh kemana-mana ini. Tapi, bagaimana lagi... Aku 'kan nggak bisa lebih pintar....". Kalian tahu kenapa aku memilih berkata seperti itu? Karena aku baik hati dan tidak sombong.

Perokok sombong menolak kebenaran bahwa rokok merugikan banyak pihak. Mengingkari kenyataan bahwa merokok mengurangi jatah hidup mereka dan orang-orang disekitar mereka, termasuk yang mereka sayangi. Serta mengingkari kebenaran bahwa rokok bisa merusak janin yang merupakan buah hati dari ia dan istrinya. Yah... begitulah orang sombong itu, ini cuma contoh, dan contohnya masih banyak, tapi saya rasa itu saja sudah mencukupi....

Yah, mungkin ada yang merasa tersinggung dan mencari dalil untuk membantah apa yang kucontohkan barusan. Tapi, tenang saja... orang sombong akan kalah, dimana-mana kebenaran akan menang. Tuhan Maha Adil, Tuhan Maha Benar. Jika ada yang mau menyanggah pendapatku di atas, layangkan di kotak komentar. Akan kubuat menyesal karena sudah menyanggah kebenaran ini... huehuehue....... (ikut kelompok debat memang mengasyikkan....)

Nah, kemudian dengan pernyataanku yang berkali-kali menyatakan bahwa saya ini pintar, ato apa kek yang membuat anda eneg dan muntah itu. Saya berani katakan bahwa itu bukan sombong! Karena saya menyadari, sepintar apapun saya, saya ini cuma manusia, pintar saya ada batasnya. Maha Pintar dan Maha Cerdas hanya Allah SWT, Tuhan saya dan semuanya.

Itu bukan sombong karena saya memang pintar. Nggak sedikit yang bilang kalo saya pintar, dan saya tak mungungkiri bahwa saya ini masih kalah pintar oleh banyak orang. Saya pintar, tapi, yang jauh lebih pintar dari saya juga masih tak terhitung jumlahnya.

Jika saya mengaku pintar dengan batasan-batasan dan kebenaran di atas tak saya pungkiri, saya tidak sombong 'kan? Karena memang pada dasarnya, setiap manusia itu pintar. Namun, Tuhan menciptakan kepintaran di berbagai bidang yang berbeda, sehingga terjadi kehidupan di dunia ini. Coba bayangkan saja jika semuanya pintar di fisika saja seperti Einstein, yang bercocok tanam di sawah, siapa donk?

Nah, saya terlihat sombong karena saya menggembor-gemborkan kepintaran saya yang tak seberapa ini ke orang-orang lain, yang mungkin sebenarnya lebih pintar dari saya. Itu dikarenakan kadar narsis tiap oran berbeda-beda saja. Pokoknya, selama saya terus mencari kebenaran, dan open minded dengan segala hal, saya rasa, saya memang pintar dan saya tidak sombong. Dengan ini saya juga menyatakan bahwa, ORANG-ORANG DI SEKITAR SAYA YANG LEBIH PINTAR ITU JUGA BANYAK SEKALI....

Semoga dengan pernyataan say di atas, orang yang menilai bahwa saya adalah orang sombong, bersedia menarik ucapannya, karena sudah ada bukti yang jelas bahwa saya tidak sombong. Kecuali, jika orang tersebut ingin di cap sombong karena menolak kebenaran ini. Huehuehue......

P.S: Tulisan di atas untuk meramaikan rubrik terbaruku, 'Super Pedas'. Rubrik ini adalah rubrik terbaruku yang aku banget.... Semoga anda menyukainya.... (meskipun kelihatannya sulit... huehuehue...)


Suka dengan tulisan Syamsul Alam? Silahkan Langganan via E-mail biar nggak ketinggalan!

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.