Aku Anak Baik....

Aku sadarlah, aku memang bukan anak yang baik di kelas. Aku malas ngerjakan PR, nilai ulangan juga nggak bagus-bagus amat, sering bolos. Tapi, terkadang orang itu melihat segalanya semau atau harus seperti yang ingin dia lihat. Hahahaha.... aku memang naif, menganggap remeh apa yang menurutmu besar dan penting. Tapi, aku tak melakukannya tanpa alasan! Seandainya yang kamu baca sebanyak dan seberat buku bacaanku, niscaya, kamu tak akan sesombong sekarang.

Aku nggak ingin dimengerti oleh kamu. Dan aku yakin, kamu juga nggak bakal mau ngerti aku. Okay, kita impas 'kan? Jadi, sudahlah, nggak usah ada dendam. Nggak usah ada memplokamirkan kebodohanku pada semua orang. Aku dan kamu, secara ilmiah dan teknis lebih pintar aku, jika aku mau, kamu bukan apa-apaku.

Mungkin benar apa yang dikatakan mas Peter Kohar dalam kesendirian dan kegalauannya. "Teman sejati ada di belahan dunia lain. Kamu harus melihat dan menjelajahi dunia yang sangat luas ini, untuk menemukan teman sejatimu." Hahahahaha..... jadi gini ya, rasanya tak punya teman itu. Terima kasih Tuhan, dengan ini aku bisa tertawa dan berujar lirih dengan lega, "Untung aku bukan temanmu."

Hidup ini kompleks. Jangan naif hanya karena kamu yang paling disayang. Jangan naif hanya karena nilaimu dalam pelajaran tertentu lebih baik dari aku. Hahahahaha! Kau bahkan tak tahu apa yang akan menjadi cita-citamu nanti! Aku menyebalkan? So what! Setidaknya sikapku tak seperti dirimu.

Aku memang salah karena tidak fokus pada apa yang seharusnya menjadi kewajiban utamaku. Ku sadari itu, dan dengan seiring bertambah dewasanya aku, aku yakin, aku pasti bisa memperbaikinya! Jadi tunggu saja! Ketika aku perlahan-lahan naik dan mempermalukanmu. Tunggu saja! Sungguh, aku takkan mengampunimu. Penghinaan ini lebih dari yang bisa kuterima. Akan kubuat kau merasakan hal yang sama berkali-kali lipat. Tenang saja, aku laki-laki. Meski tidak semua, janjiku akan kucoba untuk kutepati.

Sudah dulu ah, perasaan kecewa dan marah di hati sudah lenyap dengan menulis ini. Meski ini tidak mewakilkan kemarahanku yang sesungguhnya terhadapmu, kurasa ini cukup untuk menggertakmu. Tapi, aku bukan cuman menggertak lho.... Hanya anjing yang melakukannya. Aku takkan menelan ludahku dan aku takkan membuat diriku malu. Ini public announcement-ku.

Bagaimanapun, seberapapun berkuasanya dirimu, kamu bukan siapa-siapaku. Aku dengan bebas menentukan siapa yang bisa mengaturku, dan kamu adalah salah satu dari daftar orang yang tak pantas atas diriku. Aku akan terus maju. Selama tak kuhiraukan, ujaranmu hanya akan menjadi angin lalu! Hmmmmm....... harumnya bau kebebasan! Kebebasan dari dirimu!

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.