Birthday?!

Hari ini hari ulang tahunku, karena hari ini cukup spesial, aku bakalan ngepost banyak hari ini... Tapi, kalau dipikir, bakalan ngepost apa? Kalo cuma sekedar intermezo nggak banget deh... Pembaca kurasa nggak bakalan suka, tapi kalau mau nulis, nulis apaan? Lagipula ulang tahun sama nggak menurut sama aja... Nggak ada alasan untuk melebihkan hari ini daripada hari yang lain, 'kan?

Ulang tahun itu menurutku juga kurang ada gunanya... maksudku, apa sih gunanya ulang tahun? Emang ngaruh ya, diucapin selamat ketika ulang tahun dengan bertambah panjangnya umur kita, menurut logika, nggak lagi... Ulang tahun seharusnya dijadikan ajang untuk mengingat mati... Lho, kok mati? Tentu, karena kita sudah bertambah tua. Segala yang berhubungan dengan umur tua pasti ujung-ujungnya mati. Jam bekas yang butut dan tua, sebentar lagi pasti mati. HP yang sudah tua, sebentar lagi juga pasti mati. Nenek buyut kita sudah tua, sebentar lagi juga pasti mati. Kita bertambah tua, artinya umurnya nggak lama lagi, dan pasti bakal mati.

Bukan berarti dengan ngomong begitu aku mau bilang, "Nikmatin hidupmu selagi masih bisa, puas-puasin semuanya karena hidup cuma sekali...". Karena moto seperti itu cuma punyanya orang materialis, yang gak percaya sama Tuhan, sama Allah. Yang aku mau bilang, bahwa ulang tahun itu bukan saatnya kita semakin senang. Tapi, harusnya menjadikan kita semakin bertanggung jawab. Sayangnya, Indonesia yang negara timur ini sudah keracunan paham sekuler, kapitalis, hedonis, dan materialis. Paham yang sebenarnya milik negara atheis kayak Amerika dan Prancis.

Karena paham ini semua, orang di negara ini sudah tidak memikirkan apa itu kematian, dan hal yang bakal terjadi setelah kita mati. Paham ini muncul pada abad Yunani kuno, ketika manusia primitif saat itu masih berpikir bahwa dunia ini ada selamanya dan tak pernah diciptakan. Pandangan ini sangat cocok dengan ateisme. Tak sulit mencari alasannya. Meyakini alam semesta ini mempunyai awal, bisa berarti bahwa ia diciptakan, dan itu berarti meyakini adanya Tuhan (baca: Allah). Jauh lebih mudah dan aman bagi orang ateis jaman dahulu untuk menghindari kenyataan ini dengan mengatakan bahwa "alam semesta ada selamanya".

Meski ilmu pengetahuan modern telah menjelaskan adanya keterlibatan penciptaan dalam terjadinya alam semesta ini, ternyata masih banyak orang ateis modern yang tak menyadari kekalahannya dan terus berjuang membuat orang lain menjadi se-atheis dia. Ia terus memberikan anggapan bahwa dunia ini ada selama-lamanya melalui beragam film yang menyediakan kehidupan yang glamour, lagu-lagu yang bertema kebebasan hidup, dan semua hal lain yang intinya mempengaruhi dunia untuk tak ingat pada takdirnya (baca: mati).

Tapi, bagaimanapun hal itu sudah sangat parah menjangkiti Indonesia tercintaku ini. Aku sendirian tak bisa merubahnya, tulisan ini kubuat, dengan tujuan mempengaruhi anda (pembaca) untuk turut serta berjuang memberantas paham tak masuk akal seperti yang kusebutkan diatas, melalui tulisan, gerakan, tindakan, atau segala yang anda punya dan bisa. Harapan terakhirku ada pada diriku sendiri, dan orang-orang yang beriman pada Tuhannya. Semoga, hingga akhir nanti, aku takkan terjerumus ke lubang materialisme... Aminnn...

Mulai sekarang, AlamPintar akan update tiap EMPAT HARI sekali. Jika Anda terlalu sibuk untuk mampir, setidaknya pastikan untuk SELALU BACA artikel keren kami via email. Klik di sini untuk Langganan via E-mail!

Anda diperkenankan MENYALIN tulisan di AlamPintar.org selama menyebutkan SUMBER dan mencantumkan LINK menuju blog ini. Kerugian yang disebabkan karena anda secara salah mengikuti apa yang saya tulis di sini di luar tanggung jawab saya sebagai penulis.